Jumat, 27 Desember 2013
Bayi Perempuan Lahir di Antara Sampah Sarap Runtuhan Bangunan Usai Tofan Haiyan
11 Nov 2013
foto: Reuters
Manila, - Wanita Filipina ini tak dapat menahan tangisnya. Emily Sagalis menitiskan air mata bahagia setelah kelahiran anak perempuannya. Betapa tidak, bayi comel itu dilahirkan di antara sampah sarap runtuhan bangunan akibat Tofan Haiyan.
Bayi perempuan itu lahir hari ini di kawasan bandara yang hancur di kota Tacloban, Leyte yang kini dijadikan pusat perubatan sementara. Bayi tersebut terbaring di atas tilam yang diletakkan di antara sisa-sisa patahan logam, debu, paku-paku dan pecahan kaca.
"Dia sangat cantik. Saya akan menamakan dia Bea Joy untuk menghormati ibu saya, Beatriz," kata Sagalis usai kelahiran bayinya seperti dilansir portal berita AFP, Isnin (11/11/2013).
Sagalis menyatakan, ibunya hilang terseret gelombang air bah yang ditimbulkan Tofan Haiyan, yang menghantam rumah mereka pada Jumaat, 8 November lalu.
Sagalis mengatakan lagi, dia menyangka akan mati dalam bencana alam itu bersama bayi dalam kandungannya.
"Dia keajaiban saya. Saya kira saya akan mati bersama dia ketika gelombang dahsyat datang dan menyeret kami semua," kata wanita berumur 21 tahun itu didampingi suaminya, Jobert yang matanya terus berkaca-kaca.
Dikatakan Jobert, rumah mereka di kota San Jose hancur diterjang gelombang air bah ketika Tofan Haiyan menghantam Filipina. Begitu pula dengan semua rumah penduduk setempat yang kebanyakan terbuat dari kayu.
Bayi perempuan itu lahir hari ini di kawasan bandara yang hancur di kota Tacloban, Leyte yang kini dijadikan pusat perubatan sementara. Bayi tersebut terbaring di atas tilam yang diletakkan di antara sisa-sisa patahan logam, debu, paku-paku dan pecahan kaca.
"Dia sangat cantik. Saya akan menamakan dia Bea Joy untuk menghormati ibu saya, Beatriz," kata Sagalis usai kelahiran bayinya seperti dilansir portal berita AFP, Isnin (11/11/2013).
Sagalis menyatakan, ibunya hilang terseret gelombang air bah yang ditimbulkan Tofan Haiyan, yang menghantam rumah mereka pada Jumaat, 8 November lalu.
Sagalis mengatakan lagi, dia menyangka akan mati dalam bencana alam itu bersama bayi dalam kandungannya.
"Dia keajaiban saya. Saya kira saya akan mati bersama dia ketika gelombang dahsyat datang dan menyeret kami semua," kata wanita berumur 21 tahun itu didampingi suaminya, Jobert yang matanya terus berkaca-kaca.
Dikatakan Jobert, rumah mereka di kota San Jose hancur diterjang gelombang air bah ketika Tofan Haiyan menghantam Filipina. Begitu pula dengan semua rumah penduduk setempat yang kebanyakan terbuat dari kayu.
sumber:detikNews
Related Posts : antara,
bangunan,
bayi,
di,
haiyan,
lahir,
perempuan,
runtuhan,
sampah,
sarap,
tofan,
usai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar